Jumat, 04 Oktober 2013

Orang - Orang Baik Di Perjalanan Kemarin

Yang saya suka dari turing dengan sepeda adalah kita dapat segalanya. Istilahnya 'one trip get all', sekali ngetrip dapat semua. Di perjalanan kemarin saya dapat menikmati panorama dan wisata sepanjang jalur. Baluran, pemandanga di Bali, Mataram, dan tentu saja Rinjani. Kalau naik kendaraan umum mungkin harus nambah ongkos karena banyak titik yang akan kita tuju. Selain itu, hal - hal kecil yang biasanya kita lewatkan dalam perjalanan dapat ditemui.
Kalau turing sepeda pasti kita juga menemui beberapa orang baik sepanjang perjalanan. Entah menawarkan makanan bahkan sampai tempat tinggalnya untuk disinggahi.

bujug mukaku item banget yak

Pak Gani namanya, beliau tinggal di kota Probolinggo. Kami berdua kemarin bertemu di perbatasan kota Probolinggo, saat lagi tepar di pinggir jalan beralaskan matras di sore hari.
Kami belum pernah kenal sebelumnya, tapi tanpa ragu beliau menawarkan rumahnya untuk kami berteduh malam itu. Dari perbincangan di rumahnya ternyata beliau juga suka sepeda, dan jadi atlet juga. Sayangnya kemarin nggak sempet minta wejangan cara mancal yang baik dan benar :/

Bang Jack, asli Banyuwangi tapi bertempat tinggal di Denpasar bersama keluarganya. Kami juga baru kenal, itupun kenalnya dari teman, jadi temannya - teman. Bingung? Sama.
Lagi - lagi kita juga nginap di rumahnya, makan di warungnya, gratis pula (maklum mental gratisan bos :p). Disini saya juga mendapatkan banyak pelajaran baru, baik dari Bang jack, bapaknya, bahkan dari pengunjung warung yang mengajak saya ngobrol. Dari masalah remeh temeh, tentang cerita selama perjalanan, juga tentang pendakian jaman 90an saat Alpina masih termasuk barang yang cadas. Sangat bersyukur kepada Tuhan, mungkin apabila saya tidak naik sepeda saya tak akan dapat banyak pengalaman dan teman baru seperti ini, mempertemukan saudara dengan cara yang tak biasa.
Oiya, waktu mau jalan lagi kita juga dibungkusin nasi dan pocari lho, lumayan. Makasih ya om :p


Mas Budi, orang Banyuwangi juga tapi tinggal di Bondowoso. Kami bertemu dengannya saat saya kepayahan nuntun sepeda, 4 kilometer terakhir menuju Kawah Ijen. Jam 7 malam saya dan Dika masih di tengah hutan. Untunglah kita bertemu beliau (celilah beliau juga). Kami ditarik bergantian dengan motor trail sampai warung di Kawah Ijen. Coba nggak ada dia, mati saya di hutan, udah lapar, dingin, harus nuntun sepeda pula :((
Besoknya pun turun dari Ijen kita juga mampir ke tempatnya, tepatnya di bengkel mobil miliknya di Bondowoso. Berkenalan dengan orang - orang baru yang akhirnya mengubah pola pikir saya.
Jujur saya agak skeptis dengan masyarakat di Jawa Timur daerah Bondowoso dan sekitarnya. (Maaf) Mungkin karena kebanyakan penduduknya etnis Madura, dalam pikiran saya penduduknya seperti masyarakat Madura di daerah Surabaya yang dalam kepala saya identik denga kekerasan (maaf, tak bermaksud SARA, tapi memang itu yang ada di otak saya).
Entah gimana nulisnya tapi intinya begitu. Bingung sendiri. Pokoknya jangan menganggap seseorang dari penggeneralisasian (bah tinggi banget bahasanya, ada nggak tuh di kamus bahasa indonesia).

fotonya blur -___-
Hanya mereka saja? Tentu tidak, masih banyak orang baik lainnya yang nggak mungkin disebutin disini semua, capek juga bos ngetiknya. Belum lagi orang - orang baik yang mendoakan kita agar selamat sampai tujuan dan kembali dengan selamat. Beneran nggak akan cukup ditulis satu - satu.

3 komentar:

  1. lanjutkan perjalanannya mas menjelajah dan bertemu orang2 baik di perjalanan.

    salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga om :D
      ternyata memang di Indonesia masih banyak orang - orang baik

      Hapus
  2. semangat mas broo... yg penting kita bersikap baik.. pasti ntr juga bakal ketemu org2 baik jg.. sy kagum & bangga bisa kenal sama sampean ...mdh2n kelak ada kesempatan bertemu lg...

    BalasHapus